Pages

Selasa, 28 Agustus 2018

Gurat Lara

Assalamualaikum.wr.wb
Hai teman - teman...Jangan lupa baca ya...


LARA
by : Nanda Amalia H






Ada cinta yang harus ku pangkas
Bahkan saat ia baru mulai tumbuh
Ada rasa yang harus terhempas
Bahkan saat sudah terjatuh
Ada sesak di sisa nafas
Saat kau tersentuh namun tak terengkuh
Ada kata yang ingin terlontar untuk mengeluh
Saat kau berlalu dan menjauh
Ada hati yang terus merindui
Meski tau jika tak pernah memiliki
Ada semua rasa yang harusnya tiada
Aku bisa apa ?
Diam, menyimpannya
Bisu, terbakar api cemburu
Buta, jika cinta ini tak di restui dunia
Aku bisa apa ?
Selain bersikap baik - baik saja
Terpaku disini menatapmu berbahagia
Tanpa pernah sempat mengucapkannya
Selain lewat manik mata yang memuja
Menyuarakan cinta dengan gurat lara
Cinta ini tak bisa, namun cinta ini tetap ada

Selasa, 14 Agustus 2018

Malam Kelam

Assalamualaikum.wr.wb
Puisiku kali ini menceritakan tentang kesetiaan rembulan pada sang penikmat malam....

Rembulan Malam
by : Nanda Amalia H





Senja sudah direnggut temaram
Yang kini hadir justru malam
Aku masih saja diam
Menatap luka ini yang kian dalam 
Sulit ku sembuhkan,
Sebelum ku kenal rembulan
Sinarnya setia membelai pipiku mesra
Memancarkan kasih hangat tak terkira
Menghadirkan romansa indah dalam nada
Semanis gurat senyummu disana
Selembut ungkap rasamu dalam kornea
Untukmu yang entah dimana
Aku menyayangimu dengan sederhana
Mulut ingin berkata,
Selamat malam manusia istimewa
Singkat saja
Selebihnya biar rembulanku yang bicara....





Selasa, 07 Agustus 2018

Perihal Rindu

Assalamualaikum.wr.wb
Disini saya membuat puisi yang berjudul "RINDU" ,buat kalian yang merindukan seseorang, semoga teman - teman suka. 

 RINDU
by : Nanda Amalia H.






Dimana kecewa kian dalam tiap detik
Menjarah semua memori dalam air mata yang terus menitik
Bersamaan bulir hujan yang jatuh dalam rintik
Aku tercekat,
Menatapmu tak lagi dekat
Mendengar suaramu yang parau dan berat
Getir hatiku seakan disayat
Ada anak panah yang tertancap melekat
Mataku nanar menatapmu lekat
Namun rindu kembali menggetarkan jiwa rapuh ini
Entah sejak kapan aku sendiri
Waktu mana kau tinggal pergi
Caramu terlalu hati - hati
Hingga aku tak menyadari
Bahwa kini air mataku jatuh sendiri
Terpejam menikamati diam dalam sepi
Namun ini adalah kenyataan
Dimana cinta tak selamanya membahagiakan
Ku tuliskan sajak ini dalam keresahan
Takut histori masalalu berputar dalam ingatan
Jadi lebih baik jika demikian
Aku dan kamu cukup teman
Jangan menyesal dan jangan lelah memiliki harapan
Barangkali di suatu hari kita akan di pertemukan